09 September 2008

Software buat Trigonometry, Matrik, Kalkulus

Sebagai sumbangsih pada dunia pendidikan matematika

Fungsi Derivatif Portable
(sebaiknya disimpan di flash disk. Dapat dipergunakan tanpa di install di komputer)

The trusted mathematical assistant of students, educators, engineers and scientists worldwide, Derive software does for algebra, equations, trigonometry, vectors, matrices and calculus what the graphing handheld does for high school math.

Silakan di download disini.

Wanita Penghuni Neraka

Suatu hal yang pasti bahwa surga dan neraka adalah dua makhluk yang Allah
Subhanahu wa Ta'ala ciptakan. Surga diciptakan-Nya sebagai tempat tinggal
yang abadi bagi kaum Mukminin dan neraka sebagai tempat tinggal bagi kaum
musyrikin dan pelaku dosa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melarang
darinya.

Setiap Muslimin yang mengerti keadaan Surga dan neraka tentunya sangat
berharap untuk dapat menjadi penghuni Surga dan terhindar jauh dari neraka,
inilah fitrah.
Di dalam kisah gerhana matahari yang Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam
dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang
panjang , beliau Shalallahu 'alaihi wassalam melihat Surga dan neraka.

Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya
radliyallahu 'anhum : " ... dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku
melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan
penduduknya adalah kaum wanita. Shahabat pun bertanya : "Mengapa (demikian)
wahai Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam?" Beliau Shalallahu 'alaihi
wassalam menjawab : "Karena kekufuran mereka." Kemudian ditanya lagi :
"Apakah mereka kufur kepada Allah?" Beliau menjawab : "Mereka kufur terhadap
suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau
berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang
kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia
akan berkata : 'Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.' "
(HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma)

Dalam hadits lainnya, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam menjelaskan
tentang wanita penduduk neraka, beliau bersabda :" ... dan wanita-wanita
yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan
kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan
suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk
Surga dan tidak mendapatkan wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati
dari jarak perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu
Hurairah radliyallahu 'anhu)

beberapa sebab yang menjerumuskan kaum wanita ke dalam
neraka bahkan menjadi mayoritas penduduknya dan yang menyebabkan mereka
menjadi golongan minoritas dari penghuni Surga.

Saudariku Muslimah ... . Hindarilah sebab-sebab ini semoga Allah Subhanahu
wa Ta'ala menyelamatkan kita dari neraka. Amin.

1. Kufur Terhadap Suami dan Kebaikan-Kebaikannya

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam menjelaskan hal ini pada sabda beliau
di atas tadi. Kekufuran model ini terlalu banyak kita dapati di tengah
keluarga kaum Muslimin, yakni seorang istri yang mengingkari
kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan
sikap suami yang tidak cocok dengan kehendak sang istri sebagaimana kata
pepatah, panas setahun dihapus oleh hujan sehari.

Padahal yang harus dilakukan oleh seorang istri ialah bersyukur terhadap apa
yang diberikan suaminya, janganlah ia mengkufuri kebaikan-kebaikan sang
suami karena Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan melihat istri model begini
sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam : "Allah tidak
akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya
dan tidak merasa cukup dengannya." (HR. Nasa'i di dalam Al Kubra dari
Abdullah bin 'Amr. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 76)

Hadits di atas adalah peringatan keras bagi para wanita Mukminah yang
menginginkan ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Surga-Nya. Maka tidak
sepantasnya bagi wanita yang mengharapkan akhirat untuk mengkufuri
kebaikan-kebaikan suaminya dan nikmat-nikmat yang diberikannya atau meminta
dan banyak mengadukan hal-hal sepele yang tidak pantas untuk
dibesar-besarkan.

Jika demikian keadaannya maka sungguh sangat cocok sekali jika wanita yang
kufur terhadap suaminya serta kebaikan-kebaikannya dikatakan Rasulullah
Shalallahu 'alaihi wassalam sebagai mayoritas kaum yang masuk ke dalam
neraka walaupun mereka tidak kekal di dalamnya.

Cukup kiranya istri-istri Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam dan para
shahabiyah sebagai suri tauladan bagi istri-istri kaum Mukminin dalam
mensyukuri kebaikan-kebaikan yang diberikan suaminya kepadanya.


2. Durhaka Terhadap Suami


Kedurhakaan yang dilakukan seorang istri terhadap suaminya pada umumnya
berupa tiga bentuk kedurhakaan yang sering kita jumpai pada kehidupan
masyarakat kaum Muslimin. Tiga bentuk kedurhakaan itu adalah :

1. Durhaka dengan ucapan.
2. Durhaka dengan perbuatan.
3. Durhaka dengan ucapan dan perbuatan.

Bentuk pertama ialah seorang istri yang biasanya berucap dan bersikap baik
kepada suaminya serta segera memenuhi panggilannya, tiba-tiba berubah sikap
dengan berbicara kasar dan tidak segera memenuhi panggilan suaminya. Atau ia
memenuhinya tetapi dengan wajah yang menunjukkan rasa tidak senang atau
lambat mendatangi suaminya. Kedurhakaan seperti ini sering dilakukan seorang
istri ketika ia lupa atau memang sengaja melupakan ancaman-ancaman Allah
terhadap sikap ini.

Termasuk bentuk kedurhakaan ini ialah apabila seorang istri membicarakan
perbuatan suami yang tidak ia sukai kepada teman-teman atau keluarganya
tanpa sebab yang diperbolehkan syar'i. Atau ia menuduh suaminya dengan
tuduhan-tuduhan dengan maksud untuk menjelekkannya dan merusak kehormatannya
sehingga nama suaminya jelek di mata orang lain. Bentuk serupa adalah
apabila seorang istri meminta di thalaq atau di khulu' (dicerai) tanpa sebab
syar'i. Atau ia mengaku-aku telah dianiaya atau didhalimi suaminya atau yang
semisal dengan itu.

Permintaan cerai biasanya diawali dengan pertengkaran antara suami dan istri
karena ketidakpuasan sang istri terhadap kebaikan dan usaha sang suami. Atau
yang lebih menyedihkan lagi bila hal itu dilakukannya karena suaminya
berusaha mengamalkan syari'at-syari'at Allah Subhanahu wa Ta'ala dan
sunnah-sunnah Rasul-Nya Shalallahu 'alaihi wassalam. Sungguh jelek apa yang
dilakukan istri seperti ini terhadap suaminya. Ingatlah sabda Rasulullah
Shalallahu 'alaihi wassalam :"Wanita mana saja yang meminta cerai pada
suaminya tanpa sebab (yang syar'i, pent.) maka haram baginya wangi Surga."
(HR. Abu Daud dan At Tirmidzi serta selain keduanya. Lihat Al Insyirah fi
Adabin Nikah halaman 85)

Bentuk kedurhakaan kedua yang dilakukan para istri terjadi dalam hal
perbuatan yaitu ketika seorang istri tidak mau melayani kebutuhan seksual
suaminya atau bermuka masam ketika melayaninya atau menghindari suami ketika
hendak disentuh dan dicium atau menutup pintu ketika suami hendak
mendatanginya dan yang semisal dengan itu.

Termasuk dari bentuk ini ialah apabila seorang istri keluar rumah tanpa izin
suaminya walaupun hanya untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Yang demikian
seakan-akan seorang istri lari dari rumah suaminya tanpa sebab syar'i.
Demikian pula jika sang istri enggan untuk bersafar (melakukan perjalanan)
bersama suaminya, mengkhianati suami dan hartanya, membuka dan menampakkan
apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya, berjalan di tempat umum
dan pasar-pasar tanpa mahram, bersenda gurau atau berbicara lemah-lembut
penuh mesra kepada lelaki yang bukan mahramnya dan yang semisal dengan itu.

Bentuk lain adalah apabila seorang istri tidak mau berdandan atau
mempercantik diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal itu,
melakukan puasa sunnah tanpa izin suaminya, meninggalkan hak-hak Allah
seperti shalat, mandi janabat, atau puasa Ramadlan.

Maka setiap istri yang melakukan perbuatan-perbuatan seperti tersebut adalah
istri yang durhaka terhadap suami dan bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Jika kedua bentuk kedurhakaan ini dilakukan sekaligus oleh seorang istri
maka ia dikatakan sebagai istri yang durhaka dengan ucapan dan perbuatannya.
(Dinukil dari kitab An Nusyuz karya Dr. Shaleh bin Ghanim As Sadlan halaman
23-25 dengan beberapa tambahan)

Sungguh merugi wanita yang melakukan kedurhakaan ini. Mereka lebih memilih
jalan ke neraka daripada jalan ke Surga karena memang biasanya wanita yang
melakukan kedurhakaan-kedurhakaan ini tergoda oleh angan-angan dan
kesenangan dunia yang menipu.

Jalan menuju Surga tidaklah dihiasi dengan bunga-bunga nan indah, melainkan dipenuhi dengan rintangan-rintangan
yang berat untuk dilalui oleh manusia kecuali orang-orang yang diberi
ketegaran iman oleh Allah. Tetapi ingatlah di ujung jalan ini ada Surga yang
Allah sediakan untuk hamba-hamba-Nya yang sabar menempuhnya.

Ketahuilah pula bahwa jalan menuju neraka memang indah, penuh dengan syahwat
dan kesenangan dunia yang setiap manusia tertarik untuk menjalaninya. Tetapi
ingat dan sadarlah bahwa neraka menanti orang-orang yang menjalani jalan ini
dan tidak mau berpaling darinya semasa ia hidup di dunia.

Hanya wanita yang bijaksanalah yang mau bertaubat kepada Allah dan meminta
maaf kepada suaminya dari kedurhakaan-kedurhakaan yang pernah ia lakukan. Ia
akan kembali berusaha mencintai suaminya dan sabar dalam mentaati
perintahnya. Ia mengerti nasib di akhirat dan bukan kesengsaraan di dunia
yang ia takuti dan tangisi.

3. Tabarruj

Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan
perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang seharusnya wajib
untuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik syahwat lelaki. (Jilbab Al
Mar'atil Muslimah halaman 120)

Hal ini kita dapati pada sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam
tentang wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang dikarenakan
minimnya pakaian mereka dan tipisnya bahan kain yang dipakainya. Yang
demikian ini sesuai dengan komentar Ibnul 'Abdil Barr rahimahullah ketika
menjelaskan sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam tersebut.

Ibnul 'Abdil Barr menyatakan : "Wanita-wanita yang dimaksudkan Nabi
Shalallahu 'alaihi wassalam adalah yang memakai pakaian yang tipis yang
membentuk tubuhnya dan tidak menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita
yang berpakaian pada dhahirnya dan telanjang pada hakikatnya ... ." (Dinukil
oleh Suyuthi di dalam Tanwirul Hawalik 3/103 )

Mereka adalah wanita-wanita yang hobi menampakkan perhiasan mereka, padahal
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melarang hal ini dalam firman-Nya : "Dan
janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhiasan mereka." (An Nur : 31)

Imam Adz Dzahabi rahimahullah menyatakan di dalam kitab Al Kabair halaman
131 : "Termasuk dari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan mereka dilaknat
ialah menampakkan hiasan emas dan permata yang ada di dalam niqab (tutup
muka/kerudung) mereka, memakai minyak wangi dengan misik dan yang semisalnya
jika mereka keluar rumah ... ."

Dengan perbuatan seperti ini berarti mereka secara tidak langsung menyeret
kaum pria ke dalam neraka, karena pada diri kaum wanita terdapat daya tarik
syahwat yang sangat kuat yang dapat menggoyahkan keimanan yang kokoh
sekalipun. Terlebih bagi iman yang lemah yang tidak dibentengi dengan ilmu
Al Qur'an dan As Sunnah. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam sendiri
menyatakan di dalam hadits yang shahih bahwa fitnah yang paling besar yang
paling ditakutkan atas kaum pria adalah fitnahnya wanita.

Sejarah sudah berbicara bahwa betapa banyak tokoh-tokoh legendaris dunia
yang tidak beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala hancur karirnya hanya
disebabkan bujuk rayu wanita.

Dan berapa banyak persaudaraan di antara kaum Mukminin terputus hanya
dikarenakan wanita. Berapa banyak seorang anak tega dan menelantarkan ibunya
demi mencari cinta seorang wanita, dan masih banyak lagi kasus lainnya yang
dapat membuktikan bahwa wanita model mereka ini memang pantas untuk tidak
mendapatkan wanginya Surga.

Hanya dengan ucapan dan rayuan seorang wanita mampu menjerumuskan kaum pria
ke dalam lembah dosa dan hina terlebih lagi jika mereka bersolek dan
menampakkan di hadapan kaum pria. Tidak mengherankan lagi jika di sana-sini
terjadi pelecehan terhadap kaum wanita, karena yang demikian adalah hasil
perbuatan mereka sendiri.

Hindarilah tabarruj dan berhiaslah dengan
pakaian yang Islamy yang menyelamatkan kalian dari dosa di dunia ini dan adzab di akhirat kelak.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :"Dan tinggallah kalian di rumah-rumah
kalian dan janganlah kalian bertabarruj dengan tabarrujnya orang-orang
jahiliyyah pertama dahulu." (Al Ahzab : 33)

Masih banyak sebab-sebab lainnya yang mengantarkan wanita menjadi mayoritas
penduduk neraka. Tetapi kami hanya mencukupkan tiga sebab ini saja karena
memang tiga model inilah yang sering kita dapati di dalam kehidupan
masyarakat negeri kita ini.

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam pernah menuntunkan satu amalan yang
dapat menyelamatkan kaum wanita dari adzab neraka. Ketika beliau selesai
khutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala dan anjuran untuk mentaati-Nya. Beliau pun bangkit
mendatangi kaum wanita, beliau menasehati mereka dan mengingatkan mereka
tentang akhirat kemudian beliau bersabda : "Bershadaqahlah kalian! Karena
kebanyakan kalian adalah kayu bakarnya Jahanam!" Maka berdirilah seorang
wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman
kedua pipinya, iapun bertanya : "Mengapa demikian, wahai Rasulullah?" Beliau
menjawab : "Karena kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami!"
(HR. Bukhari)

Bershadaqahlah! Karena shadaqah adalah satu jalan untuk menyelamatkan kalian
dari adzab neraka. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menyelamatkan kita dari
adzabnya. Amin.

Wallahu A'lam bish Shawwab.

(Dikutip dari tulisan Muhammad Faizal Ibnu Jamil, Judul asli Wanita Penghuni
Neraka, MUSLIMAH/Edisi XXII/1418/1997/Kajian Kali Ini. Url sumber
http://www.geocities.com/dmgto/muslimah201/nar.htm)


Apa yang Allah suka pada hambaNya

Allah sangat suka
apabila seseorang membuat dosa ia menyesal
dan memohon ampun
Kemudian dosa-dosa itu tak pernah dilupakan
seumur hidupnya
Dia rasa tersiksa dengan dosa-dosa yang telah berlaku
Adakalanya mengenangkan dosa
air matanya menitis berguguran

Begitu juga Tuhan sangat suka kepada seseorang
apabila membuat kebaikan dilupakan
Dia merasa tidak berbuat dan tidak melakukannya
Yang dia anggap belum berbuat
Yang dia rasa adalah hamba yang berdosa

Tuhan juga suka
apabila orang membuat baik kepadanya tidak dilupanya
Ingin membuat jasa dan mendoakan
Juga kesalahannya pada orang
tidak pernah dilupakan
Ia teringat sepanjang masa
Bahkan dengan kesalahannya
jiwanya tersiksa menderita
Dia memohon maaf kepada orang itu
Kalau orang itu sudah tidak mungkin ditemuinya
Dia doakan selalu
Kalau dia membuat kebaikan
Pahalanya dihadiahkan kepadanya

Begitulah Tuhan sangat suka kepada hamba
Yang merasa dirinya hina
Hina dengan kejadian
Hina dengan kecuaian
Hina dengan dosa-dosanya
Hingga kebaikannya sudah tidak lagi dilihatnya
Yang dilihat dosa-dosanya
Dan kesalahan-kesalahannya
Hingga tiada ruang hati bergembira
Kerana hatinya dipenuhi dengan dukacita.

hasil nukilan ustaz ashaari muhammad